Kamis, 27 Agustus 2015

TUGAS III

1.   Minyak  Zaitun
Minyak zaitun atau disebut juga dengan olive oil ialah minyak yang berasal dari buah zaitun ( Olea Europaea). Minyak zaitun ini juga termasuk salah satu minyak yang sehat karena didalamnya terkandung lemak tak jenuh yang tinggi lho. Selain minyaknya yang bisa dimanfaatkan, buah zaitun pun dapat dimakan. Manfaat minyak zaitun telah diketahui dari dahulu kala dan bahkan telah dipakai untuk pengobatan di zaman Mesir kuno. Minyak yang ampuh ini tak hanya bisa dimanfaatkan untuk kesehatan saja, namun bisa sebagai bahan perawatan kecantikan yang aman dan tak ada efek sampingnya. Tak heran jika saat ini minyak zaitun sudah dikembangkan sebagai komposisi primer untuk produk kecantikan.


A. Kandungan Minyak Zaitun
Adapun kandungan dan zat-zat alami yang dikandung oleh minyak zaitun antara lain vitamin A, C, D, E, K, asam lemak tak jenuh, asam maristat, asam arachidat, asam palmitat, asam stearate, dan lignoserat. Tak hanya itu saja, minyak zaitun pun mengandung polifenol, asam oleat, pottasium, asam lemak esensial, zat besi, dan juga kalsium. Kandungan fenol yang terdapat pada minyak zaitun mengandung flavonoid yang mempunyai peranan aktif sebagai antioksidan yang sangat baik serta dapat membantu dalam menghambat proses oksidasi dari kolesterol jahat dalam tubuh.

·         Asam maristat
Asam miristat atau asam tetradekanoat merupakan asam lemak jenuh yang tersusun dari 14 atomC. Asam ini pertama-tama diekstrak dari tanaman pala (Myristica fragrans). Meskipun demikian,aroma khas pala tidak berasal dari asam ini melainkan dari minyak atsiri yang juga dapat dijumpai pada buah tanaman ini.

CH3(CH2)12COOH

·        











  •  Asam palmitat
Asam palmitat adalah asam lemak jenuh yang tersusun dari 16 atom karbon (CH3(CH2)14COOH). Pada suhu ruang, asam palmitat berwujud padat berwarna putih. Titik leburnya 63,1 °C.
Asam palmitat adalah produk awal dalam proses biosintesis asam lemak (lihat artikel asam lemak). Dari asam palmitat, pemanjangan atau penggandaan ikatan berlangsung lebih lanjut.




  • asam stearate
Asam stearat, atau asam oktadekanoat, adalah asam lemak jenuh yang mudah diperoleh dari lemak hewani serta minyak masak. Wujudnya padat pada suhu ruang, dengan rumus kimia CH3(CH2)16COOH. Kata stearat berasal dari bahasa Yunani stear, yang berarti "lemak padat"
asam stearate.png

 
  •     asam oleat
Asam oleat atau asam Z-Δ9-oktadekenoat merupakan asam lemak tak jenuh yang banyak dikandung dalam minyak zaitun. Selain minyak zaitun juga terdapat pada limbah industri sawit, yaitu lumpur sawit [1] Asam ini tersusun dari 18 atom C dengan satu ikatan rangkap di antara atom C ke-9 dan ke-10. Selain dalam minyak zaitun (55-80%), asam lemak ini juga terkandung dalam minyak bunga matahari kultivar tertentu, minyak raps, serta minyak biji anggur.
Rumus kimia: CH3(CH2)7CHCH(CH2)7)COOH.
Asam lemak ini pada suhu ruang berupa cairan kental dengan warna kuning pucat atau kuning kecokelatan. Asam ini memiliki aroma yang khas. Ia tidak larut dalam air, titik leburnya 15.3 °C dan titik didihnya 360 °C.

Asam oleat memberikan minyak zaitun karakteristik yang unik dan dalam bidang kulinerminyak zaitun menempati posisi "terhormat" di antara minyak-minyak masak yang lain.

  •    asam lemak esensial
Asam lemak esensial merupakan sebutan bagi asam lemak yang tidak dapat dibuat sendiri oleh suatu spesies hewan (termasuk manusia), atau dapat dibuat tetapi tidak mencukupi kebutuhan minimal yang diperlukan untuk memenuhi fungsi fisiologinya. Hal ini terjadi karena spesies yang bersangkutan tidak memiliki,atau memiliki tetapi kurang fungsional, enzim yang bertanggung jawab dalam melakukan sintesis asam lemak tersebut.
Bagi setiap spesies, asam lemak yang esensial berbeda-beda. Bagi manusia, asam lemak esensial mencakup golongan asam lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated fatty acids, PUFA) tipe cis, khususnya dari kelompok asam lemak Omega-3, seperti misalnya asam α-linolenat (ALA), Asam eikosapentaenoat (EPA), dan asam dokosaheksaenoat (DHA), dan asam lemak Omega-6, seperti misalnya asam linoleat. Tubuh manusia tidak mampu menghasilkan enzim desaturase tetapi mampu memanjangkan dan merombak PUFA.
  • Kucing tidak mampu memanjangkan asam linoleat menjadi asam arakidonat (ARA) (suatu asam lemak Omega-6) yang diperlukannya karena tidak mempunyai enzim untuk keperluan itu. Tumbuhan tidak menghasilkan ARA, maka kucing menjadikarnivora obligat untuk memenuhi keperluan ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar